Ini Dia Tempat Nongkrong Ilmuwan yang Penasaran dengan Mati Suri

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth



img
Ilustrasi (dok: Thinkstock)
Jakarta, Fenomena mati suri bukan cuma mitos, melainkan sudah diteliti kebenarannya secara ilmiah. Bahkan di luar negeri, ada komunitas ilmuwan yang khusus mewadahi minat untuk meneliti pengalaman-pengalaman mati suri atau Near Death Experience.

Komunitas bernama The International Association for Near Death Studies atau IANDS ini berdiri dalam sebuah pertemuan tahun 1978 di St Louis, Missouri. Pendirinya saat itu antara lain Kenneth Ring, John Audette, Bruce Greyson dan Michael Sabom.

Pada awal berdirinya, komunitas ini menggunakan nama The Association for the Scientific Study of Near-Death Phenomena dan berpindah-pidah kantor dari Ohio hingga sekarang bermarkas di North Carolina Amerika Serikat. Nama IANDS seperti yang sekarang baru dipakai sejak 1981.

Misinya tidak lain adalah saling berbagai pengalaman seputar fenomena mati suri, sekaligus melakukan kajian secara medis maupun psikologis. Berbagai publikasi yang diterbitkan oleh komunitas ini antara lain adalah Journal of Near-Death Studies dan koran bernama Vital Sign.

Anggotanya juga tidak terbatas dari satu profesi tertentu, melainkan sangat beragam. Contohnya adalah PMH Atwater dan Cherie Sutherland, keduanya adalah ilmuwan yang mengalami sendiri fenomena mati suri dan menceritakannya dalam berbagai publikasi.

Selain itu ada juga beberapa nama, termasuk salah seorang pendirinya yakni Kenneth Ring yang merupakan seorang psikolog. Sementara Michael Sabom, Maurice Rawlings dan Melvin Morse adalah dokter yang menceritakan pengalaman mati suri dari para pasiennya.

Bidang kajian dalam komunitas ini tidak hanya terbatas pada pengalaman orang dewasa saja, melainkan juga pada anak-anak. Berbagai aktivitas riset terkait bidang-bidang kajian itu kemudian dipresentasikan dalam pertemuan yang hampir setiap tahun digelar oleh IANDS.

Meski diteliti dengan serius di luar negeri, fenomena mati suri masih belum banyak menjadi perhatian para ahli di Indonesia. Seperti ditulis oleh psikolog Rubiana Soeboer dalam buku berjudul Mati Suri, di Indonesia bahkan baru ada satu publikasi tentang mati suri yakni skripsi Hendricus Darmada (2000).

"Nggak ada sih komunitas seperti itu. Tapi kan memang sudah pernah diteliti, mati suri itu sebenarnya apa? Mari suri adalah metabolisme tubuh dalam keadaan minimal. Belum mati, masih ada aktivitas tetapi minimal," kata Kepala Departemen Bedah Saraf RS Mayapada Tangerang, Dr Roslan Yusni Hasan, SpBS saat dihubungi detikHealth, Rabu (1/8/2012).
, Sumber :http://health.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar